|
Prof. Dr. Illiyin, MSI |
A. PENDAHULUAN
Alam
semesta kita merupakan suatu tempat yang luasnya tak terbatas dan tak
terhingga.Sampai saat ini, para penelitipun belum dapat menjelaskan dan
menggambarkan sampai dimana batas alam semsta ini.Para ilmuwan talah melakukan
berbagai penelitian untuk menyusuri alam semesta ini.Mareka telah membuat
penjelasan bahwa alam semesta ini n terdiri dari galaksi-galaksi.Dimana setiap
galaksi terdiri dari ribuah bahkan jutaan hingga milliaran bintang-bintang dan
planet-planet. Galaksi adalah gugusan bintang yang sangat luas, galaksi
merupakan sekumpulan bintang dan debu gas yang jumlahnya sangat banyak sekali.Kata
‘galaksi’ berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu gala yang berarti susu. Orang – orang yunani melihat sabuk kabut
putih di langit malam, mengingatkan mereka pada bentuk tumpahan susu. Galaksi
yang mereka lihat itu akhirnya terkenal dengan sebutan ‘jalur susu’ atau ‘ Milky Way’Untuk
mengetahui dimana letak suatu tempat, dilukiskan beberapa garis diatas bola
Bumi. Garis-garis itu ada dua macam, yaitu garis kutub kekutub atau lingkaran
lintang (parallel).Garis kutub kekutub ialah garis (lingkaran) menaruh bumi
melalui kedua kutub.Adapun garis lintang ialah garis (lingkaran), sejajar
dengan istiwak.Kemudian
yang dinamakan panjang tempat ialah jauh tempat dari garis kutub kekutub 0 0(yang
melalui kota Greenwich) ditimur atau dibaratnya dengan ukuran derajah sepanng
Istiwak, Misalnya kota Mekkkah lebar tempanya 21 0, 30 ‘ sebelah
utara kota Jogyakarta 7 0, 48 ‘ sebelah selatan. Dalam istilah
‘Arab, panjang tempat disebut Thulul
balad dan lebar tempat disebut ‘Urdlul
Balad‘Salah
satu bintang yang dapat dilihat di siang hari adalah matahari . Matahri
termasuk anggota bintang dalam galaksi Bimasakti.Glaksi Bimasakti bukanlah
satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini.Dalam alam semsta,ada banyak
system galaksi yang mengisi setiap sudut. Dari berbagai pengmatan yang
dilakukan dengan menggunakan alat, diketahui bahwa galaksi memiiki bentuk yang
berbeda- beda. Bentuk galaksi ada yang spiral, ellips, dan tak
beraturan.Bintang berasal dari awan, debu-debu, dan gas yang ada di ruang
angkasa.Debu dan gas itu disebut Nebula. Awan awan bias mengecil karena
pengaruh gravitasi. Karena gaya gravitasi ini maka debu dan gas akan menyatu.
Suhu dan kumpulan awan debu, dan ini sangat panas . Suhu ini akan terus
meningkat sampai akhirnya membentuk bintang baru.
B. TITIK KOORDINAT HORIZON
Titik-titik
kutub pada tata koordinat Horizon adalah titik Zenith dan Nadir.Titik Zenith
adalah suatu titik khayal pada bola langit tepat vertical diatas kepala
pengamat.Titik Nadir adalah kebalikan dari titik zenith, berada pada bola
langit dibawah disebut lingkaran horizon yang merupakan perpotongan antara
perluasan bidang datar tempat pengamat berdiri (sering bidang horizon) dengan
bola langit. Di daerah pegunungan memang agak sulit membayangkan lingkaran
horizon ini, akan tetapi jika kita berdiri di tepi pantai maka “perpotongan”
antara kaki langit dengan permukaan laut dapat dipandang sebagai lingkaran
horizon,
Pada
lingkaran horizon terdapat empat titik istimewa yang disebut dengan titik-titik
Kardinal yaitu titik Utara, Timur, Selatan dan Barat. Bagaimana cara menentukan
titik-titik Kardinal itu ?Untuk menentukan arah Utara-Selatan dapat digunakan
kompas.Jarum kompas menunjuk kira-kira kea rah Utara-Selatan.Untuk mengetahui
arah Timur dan barat dapat dilihat arah matahari terbit dan terbenam.Meskipun
tidak mengetahui titik Timur dan Barat dengan ketepatan yang tinggi, lihatlah
titik terbit dan terbenam tanggal sekitar 21 Maret atau September.
Ada
sebuah lingkaran vertical yang istimewa yaitu meridian pengamat.Lingkaran ini
adalah lingkaran yang melalui titik Utara, Zenith dan Selatan. Jika langit
dibagi dua sama besar menjadi belahan Barat dan Timur, lingkaran meridian ialah
pemisahnya. Dilingkaran inilah semua bintang- bintang mencapai titik tertinggi
(kulminasi atas) didalam perbedaan hariannya.Lingkaran meridian bagi dua
pengamat yang berbeda di dua tempat pengamatan berbeda pula.Pengamat yang
berada dititik utara atau kutub selatan bumi tidak dapat menentukan
meridian.Disana semua bintang tidak pernah berubah tingginya sehingga tidak
dapat ditentukan mana kulminasi atasnya.
Lintang
didalam tata koordinat horizon disebut dengan istilah tinggi (a=Altitude) yang
didefinisikan sebagai jarak sudut benda langit dari lingkaran horizon. Dalam
gambar 3 tinggi bintang adalah busur *K*. Bujur di istilahkan dengan Azimuth
(Az), yang kalau bintang berada disebelah barat meridian, diukur dari titik
Utara kearah Barat hingga proyeksi benda langit pada lingkaran horizon, yaitu
busur *UBK* atau sudut *UZK* pada gambar 3. Jika bintang berada disebelah timur
meridian, Azimuth diukur dari Utara kearah Timur.Dengan demikian angka azimuth
adalah 0 0 sampai 180 0 ditambah dengan keterangan Timur atau Barat.Ada juga astronom yang
menggunakan cara lain dalam menyatakan Azimuth, mislanya diukur dari Utara kearah
Timur dari 0 0 sampai 360 0. Ada pula yang membedakan antara belahan bumi Utara dan Selatan, untuk
pengamat dibelahan bumi selatan Azimuth diukur dari titik Selatan.Untuk
menghindari kesalah pahaman, sebaiknya pada saat menyatakan Azimuth disebutkan juga
titik awal dan arah pengukurannya.
Pada
tata koordinat horizon juga dikenal istilah jarak Zenith (z), yaitu jarak sudut
benda langit dari titik Z, maka Z = 90 0 – a. Dengan demikian, koordinat suatu
benda langit dalam koordinat horizon dapat dinyatakan dalam (Az,a) atu dalam
(Az,z). Pada saat kita mengamati suatu benda langit, tinggi benda langit itu
tercermin dari kemiringan teropong.Jika teropong tepat sudut ∞ dengan bidang
horizontal, maka tinggi benda langit tersebut adalah ∞.
Koordinat
horizon sangat bermanfaat ketika kita berurusan dengan derapan cahaya bintang
oleh atmosfir. Lingkaran lintang adalah tempat kedudukan benda langit yang
mengalami serapan atmosfir yang sama. Semakin rendah posisi bintang, cahayanya
menembus atmosfir yang semakin tebal sebelum mencapai pengamat semakin banyak
cahayanya yang diserap, sehingga tampak semakin redup.Jika benda langit itu
adalah Matahari, pada saat posisinya diatas kepala, tampak sangat terang,
semakin sore, posisinya semakin rendah cahayanya semakin redup dan semakin
merah.Cahaya dari bintang yang masuk ke atmosfir bumi selain mengalami serapan
dan hamburan juga mengalami pembelokan (refraksi) bila bintang jauh dari
zenith. Hal ini disebabkan kerapatan atmosfir bumi yang lebih tinggi daripada
angkasa luar sehingga kecepatan cahaya di atmosfir bumi rendah (dengan kata
lain indeks bias atmosfir lebih tinggi). Akibatnya bintang akan Nampak lebih
tinggi dari pada kalau tidak ada Atmosfir.
C. TATA KOORDINAT HORIZON
1. Koordinat Bola
·
Sistem koordinat yang
paling banyak digunakan di dalam pelajaran sekolah menengah adalah kartesius
·
Dalam hal-hal tertentu,
penggunaan sistem koordinat bola dapat lebih menyederhanakan persoalan
·
Contoh : penentuan posisi
di permukaan bumi akan lebih mudah dengan koordinat bola, karena permukaan bumi
lebih menyerupai bola daripada kotak.
2. Gerak Benda Langit
·
Benda langit nampak
bergerak, terutama, karena rotasi bumi
·
Jika bumi tidak berotasi,
posisi bintang-bintang akan “tetap”
·
Zaman dahulu orang
membayangkan bahwa langit adalah sebuah kubah raksasa yang berputar,
bintang-bintang menempel di kubah itu
·
Untuk menentukan posisi
sebuah benda langit digunakan aturan koordinat bola
3. Tata Koordinat Horizon
·
Titik-titik kutubnya adalah
titik Zenith dan Nadir
·
Lingkaran lintang terbesar
adalah lingkaran horizon
·
Pada lingkaran horizon ada
4 titik kardinal, Timur, Barat, Utara dan Selatan
·
Lingkaran lintang lain
sejajar dengan horizon.
·
Lingkaran-lingkaran bujurnya
adalah lingkaran vertikal yang melalui zenith dan nadir, tegak lurus terhadap
lingkaran horizon
4. Tata Koordinat Horizon
·
Koordinat suatu bintang
dalam tata koordinat horizon dinyatakan sebagai Azimut (~bujur) dan Tinggi
(~lintang)
·
Tinggi bintang ( a ) diukur
pada lingkaran vertikal yang melalui bintang dari bintang sampai horizon
·
Azimuth ( W ), jika bintang
di sebelah timur meridian, azimuth diukur dari arah Utara, ke arah Timur sampai
proyeksi bintang pada lingkaran horizon, jika bintang berada di sebelah barat
meridian, pengukuran dilakukan dari Utara ke Barat
·
Jarak zenith : z = 90 °- a
5. Tata Koordinat
Katulistiwa
·
Letak bintang di langit
selalu berubah.
·
Di dalam tata koordinat
horizon angka koordinat bintang selalu berubah karena bumi berotasi.
·
Tata koordinat katulistiwa
dibuat agar diperoleh koordinat bintang yang relatif tetap.
·
Titik-titik kutub: Kutub
Langit Utara (KLU) dan Kutub Langit Selatan (KLS)
·
KLU dan KLS adalah titik
tembus perpanjangan sumbu rotasi bumi di bola langit
·
Tingginya KLU atau KLS sama
dengan lintang geografis tempat pengamat berada
6. Tata Koordinat Khatulistiwa
·
Lingkaran lintang
terbesarnya adalah lingkaran Katulistiwa (Equator) Langit
·
Lingkaran katulistiwa
langit adalah perpotongan antara bidang katulistiwa bumi (yang diperluas) dan
bola langit
·
Katulistiwa membagi langit
menjadi dua yaitu belahan langit utara dan selatan
·
Busur yang menghubungkan
KLU, Zenith dan titik Selatan bagi pengamat di belahan bumi Utara atau yang
menghubungkan KLS, Zenith dan titik Utara bagi pengamat di Belahan Bumi Selatan
disebut Meridian Pengamat .
7. Tata Koordinat
Khatulistiwa
·
Posisi bintang tertinggi
pada saat berada di meridian, pada saat itu bintang dikatakan berkulminasi atas
·
Lintang di dalam tata
koordinat Khatulistiwa diberi nama deklinasi yang berarti jarak antara
khatulistiwa dengan lingkaran peredaran harian bintang tersebut
·
Dalam arah bujur, ada dua
koordinat yang dapat digunakan, yaitu sudut jam ( HA ) dan Asensiorekta ( α )
·
Sudut jam adalah jarak
sudut yang sudah ditempuh bintang sejak transit (melintasi meridian), satuan
yang digunakan biasanya jam, tapi bisa juga derajat
·
Sudut jam suatu bintang
selalu berubah (dengan laju yang tetap) karena rotasi bumi.
•Lingkaran lintang terbesarnya
adalah lingkaran Katulistiwa (Equator) Langit
•Lingkaran katulistiwa langit adalah
perpotongan antara bidang katulistiwa bumi (yang diperluas) dan bola langit
•Katulistiwa membagi langit menjadi
dua yaitu belahan langit utara dan selatan
•Busur yang menghubungkan KLU,
Zenith dan titik Selatan bagi pengamat di belahan bumi
Utara atau yang menghubungkan KLS,
Zenith dan titik Utara bagi pengamat di Belahan Bumi Selatan disebut Meridian
Pengamat .
10.Tata
Koordinat Khatulistiwa
•Posisi bintang tertinggi pada saat
berada di meridian, pada saat itu bintang dikatakan berkulminasi atas
•Lintang di dalam tata koordinat
Khatulistiwa diberi nama deklinasi ( ) yang berarti jarak antara khatulistiwa
dengan lingkaran peredaran harian bintang tersebut
•Dalam arah bujur, ada dua koordinat
yang dapat digunakan, yaitu sudut jam ( HA ) dan Asensiorekta ( α )
•Sudut jam adalah jarak sudut yang
sudah ditempuh bintang sejak transit (melintasi meridian), satuan yang
digunakan biasanya jam, tapi bisa juga derajat
•Sudut jam suatu bintang selalu
berubah (dengan laju yang tetap) karena rotasi bumi.
11.Tata
Koordinat Khatulistiwa
•Asensiorekta ( α ) diukur dari
suatu titik di langit yang relatif tetap terhadap bintang, yaitu titik musim
semi (Vernal Equinox= ), satuannya adalah jam
•Sudut jam (HA) titik disebut
waktu bintang lokal (Local Sidereal Time, LST)
•Matahari di titik sekitar tanggal
21 Maret.
•Pada saat titik berada diatas
horizon, α diukur dari titik ke arah timur sampai proyeksi bintang pada
katulistiwa
•Koordinat ( α , ) bintang relatif
tetap, hanya berubah sedikit dalam beberapa tahun.
D. Macam-macam benda langit, sebagai berikut :
1. Bintang tetap (vaste sterren = tsawa –
abit), dianataranya Matahari kita )
2. Bintang Sajjarah (planet ), dianataranya
Bumi yang kita tempati
3. Bintang berekor (komet = munzannibat)
4. Bintang Carit (meteoor = syuhub)
5. Bintang beruap (nevelvlek = sadim)
6. Kabut Bintang (melkweg = majarrah)
7. Bulan (satellit) yaitu bintang-bintang
pengikut sajjarah
Bintang tetap
Bintang-bintang
tetap itu sejenis dengan Matahari yaitu benda langit mengandung zat menyala dan bersinar serta
beredar pada sumbunya.
Dalam
hal ini berbeda dengan bintang sajjarah tidak bernyala dan tidak
bersinar.Adapun sinar yang Nampak pada muka bintang-bintang itu, adalah sinar
Matahari yang mengenai permukaannya sebagaimana bersinarnya Bulan. Diantara
bintang-bintang tetap, terdapat segerombolan bintang berjuta-juta
bnyaknya,nampaknya dari muka bumi seperti awan bercahaya memanjang dari jurusan
timur laut kebarat daya. Segerombolan bintang-bintang itu disebut kabut bintang
(melkweg = majarah). Diantaranya pula terdapat sekumpulan bintang berjuta-juta
pula bermacam-macam, ada yang bulat seperti bola, ada pula yang seperti gelang,
garis melingkar dan lain-lainya. Beberapa kumpulan bintang ini disebut bintang
beruap (nevelvlek = sadim).Sembilan planet sebagai satelit matahari, didalam
system tata surya terdapat Sembilan planet (jika dihitung dengan pluto) yang
mengorbit mengelilingi Matahri beserta benda-benda kecil lainnya seperti halnya
Bulan yang mengelilingi Bumi
Bintang Sajjarah (Planet)
Bintang sajjarah
ialah bintang bintang yang mengedari Matahari, beredar diatas falaknya berupa
ellips.Kecuali mengedari Matahari beredar pula pada sumbunya.Dinatara bintang –
bintang sajjarah ialah bumi ya kita tempati.
E.BINTANG- BINTANG PENGIKUT MATAHARI :
1.
Bintang ‘Utharid (Mercurius)
Bintang
‘Utharid ialah bintang sajjarah yang pertama, jauhnya dari Matahari 58 juta Km,
besarnya 0,052 X besar bumi dan
garis tengahnya 0,37 X garis
tengaherak Bumi Geraknya harian ialah beredar pada sumbunya dalam 24 jam 5 menit. Gerknya tahun mengelilingi Matahari selama 2 bulan 27 hari 23 jam 15’ 46 “ (l.k 88 hari). Oleh karena terlalu dekat dengan Matahari, bintang
‘Utharid nampaknya dari muka Bumi hanya waktu pagi disebelah timur sebelum
Matahari terbit dan pada waktu petang disebelah barat sesudah Matahari
terbenam.Nampaknya tidak lama dan tidak pada tiap-tiap hari.Sekali edaran
Nampak lagi disebelah timur atau disebelah barat (geraknya synodisch) ialah
tiap 116 hari.Bintang ini diketahui
sejak tahun 265 S.M.
2.
Bintang Zuharoh (Venus)
Bintang
Zuharoh ialah bintang sajjaroh yang kedua, jauhnya dari Matahari 108 juta Km, besarnya 0,954 X garis tengah bumi. Geraknya
harian beredar pada sumbunya dalam 23
jam, 21 menit geraknya tahun 224 hari 16 jam 49 ‘ 8 “ (hampir
berbentuk cirkel). Kenampakannya kebumi hamper sama seperti bintang ‘Utharid.
Diketahui
sejak 658 S.M oleh bangsa Babylon.
3.
Bintang Bumi
Bumi
termasuk bintang sajjaroh yang ketiga, Jauhnya dari Matahari rata rata 149 juta Km, besarnya 1079,5 milliard M kubik. Garis
tengahnya dari kutub kekutub 12711 Km,
dan garis tengahnya cht. Istiwak 12756
Km, berarti bentuk bumi tidak bulat benar tetapi mendatar dibagian kutubnya.
Perbedaan kedua garis tengah ialah 45
Km. Luas mukanya 511 juta Km,
persegi, yang 384 juta Km, persegi
merupakan lautan.Sekedar untuk menambah wawasan kita, baik juga disini kami
terangkan berapakah kecepatan Bumi beredar pada sumbunya, demikian pula
kecepatannya beredar mengelilingi Matahari. Lebih dahulu harus kita ketahui
keliling Bumi, yaitu 400776630 M
atau k.l 40.000 Km. Jarak yang
sejauh itu ditempuh Bumi dalam 24
Jam, berarti dalam sejamnya 1666 2/3
Km, dan sedikitnya k,l setengah Km jadi hamper melebihi kecepatan peluru
senapan. Kecepatan peluruh senapan tiap detiknya 400 M. Kecepatan ini masih jauh sekali kurangnya jika dibandingkan
dengan kecepatan beredar mengelilingi Matahari. Keliling falak bumi lebih dari 900 juta Km, Jarak yang sejauh itu
ditempuh Bumi selama 365,5 hari
(setahun), tiap hari ditempuhnya jarak k.l 2,5
juta Kmm seetiknya ialah 30 Km,
jadi sama dengan 75 kali kecepatan
peluru.Bumi mempunyai sebuah pengikut namanya Bulan, bentuknya bulat,Kecuali
beredar pada sumbunya, beredar juga mengelilingi Bumi diatas falaknya, Jauhnya
dari Bumi k.l 384421 Km,
garis
tengahnya 3480 Km (k.l setengahnya
garis tengah bumi). Bulan tersebut adalah benda langit gelap dan pada tidak
bersinar seperti juga Bumi dan bintang bintang sajjaroh.
4.
Bintang Mirrich (Mars)
Bintang
Mirrich ialah bintang yang pertama dianatara bintang-bintang sajjaroh disebelah
luar. Jauhnya dari Matahari 228 juta Km, garis tengahnya 0,54 X garis tengah Bumi besarnya 0,14 X besar Bumi. Geraknya harian dalam 24 jam 37’ 23 “ geraknya
tahun selama 1 tahun 322 hari. Porosnya tidak tegak lurus
pada falaknya
tetapi
miring 24 0 52 “ hamper sama dengan miring poros Bumi (23 0 27 ‘)
5.
Bintang Musytari (Yupiter)
Jauhnya
dari Matahari 778 Km, garis
tengahnya 11, 1 X garis tengah Bumi
dan besarnya 1279 X besar Bumi.Geraknya harian dalam 9 jam 51 ‘ dan geraknya tahun ialah 11 tahun 10 bulan 17 hari. Geraknya
synodisch tiap 399 hari.
Porosnya
hamper tegak lurus pada falaknya, yaitu miringnya hanya 3 derajah.
6.
Bintang Zuhal (Saturnus)
Jauhnya
dari Matahari 1428 juta Km, garis
tengahnya 9,4 X garis tengah Bumi,
besarnya 719 X besar Bumi. Geraknya
harian dalam 10 jam 15 ‘ geraknya tahun tiap 29 tahun 167 hari. Geraknya synodisch ialah tiap 387 hari. Porosnya tidak tegak lurus pada falaknya, miringnya 28 0.Bintang ini
sudah dikenaul sejak tahun 228 S.M
7.
Bintang Uranus
Di
temukan pada tahun 1781 oleh seorang
ahli bintang bernama William Herschel didapati sebuah bintang sajjaroh sesudah
bintang Zuhal, yaitu bintang Uranus.Meskipun baru pada waktu itu dikenalnya,
tetapi menurut pendapanya para ahli bintang.Uranus sudah ada sebelum berujudnya
Bumi. Jauhnya dari Matahari 2873
juta Km, garis tengahnya 4,0 X garis
tengah Bumi dan besarnya 69 kali
besar Bumi. Geraknya harian selama 11 jam dan geraknya tahun dalam 84 tahun 28 hari. Dan geraknya synodisch tiap 369,3 hari.
8.
Bintang Neptunus
Neptunus
adalah bintang sajjaroh yang kedelapan dan yang terakhir sendiri, tetapi oleh
diantara ahli bintang diterangkan bahwa sesudah Neptunus mungkin masih terdapat
beberapa bintang sajjaroh. Jauhnya dari Matahari 4601 juta Km, garis tengahnya 4
X garis tengah Bumi dan besarnya 84
X besar Bumi. Geraknya harian dalam 11 jam dan geraknya tahun 164 tahun 321 hari. Falaknya berupa ellips.Bintang Neptunus baru dikenal pada
tahun 1846 oleh seorang ahli bintang bernama Le Varrier, tetapi meskipun demikian
menurut pendapat para ahli. Pada tahun 1930
terdapat lagi sebuah bintang sajjaroh baru sesudah Neptunus, yang kemudian
diberinama PLUTO jauhnya dari
Matahari rata-rata 7660 juta Km. Pada tahun 1801
diantara falak bintang Mirrich dan falak Musytari, oleh seorang ahli bintang
bernama Piazzi didapati sebuah
bintang sajjaroh kecil baru, kemudian diberi nama bintang Ceres. Kemudian sesudah itu sehingga tahun 1807 didapati pula tiga buah lagi dan
diberi
nama Pallas, Yuoo dan Vesta.
Kemudian
oleh para ahli bintang ada lagi yitu sajjaroh kecil seperti tersebut diatas
hingga sampai berjumlah 914 buah, diantaranya bernama Eros, Albert, Hungaria, Astraea, Hobe,Iris, Victoria, Electra, Minerva,Tokio,Harmonia, Virginia, Erica,
dll dan biasanya disebut Bintang-Bintang Sajjaroh Kecil (Astroide).
Nama
|
Jauh
Matahari
Km
|
Besar
|
Garis
Tengah
|
Gerak
harian
|
Gerak
tahun
|
Gerak
synodisch
|
Exen
trioteit
|
Pengikut
|
Matahari
|
0,
juta
|
137.000
|
109,1
|
25
hari
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Utharid
|
58
juta
|
0,052
|
0,37
|
24
j 5 “
|
87,97
hari
|
116
hr
|
0,2
|
-
|
Zuharroh
|
108
juta
|
0,975
|
0,954
|
23
j 21 “
|
224,70
“
|
584
hr
|
0,0068
|
-
|
Bumi
|
149
juta
|
1,-----
|
1,----
|
23
j 56 “
|
365,
5 J
48’
46”
|
-
|
0,0168
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mirrich
|
228
juta
|
0,15
|
0,54
|
24j,37’23
|
686,97
hr
|
780
hr
|
0,0933
|
2
|
Musytari
|
778
juta
|
1279,-
|
11,1
|
9
j,51’
|
11
th, 10 bl
17
hr
|
399
hr
|
0,048
|
9
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Zuhal
|
1428
juta
|
719,-
|
9,4
|
10j,15’
|
29th,167hr
|
378hr
|
0,056
|
10
|
Uranus
|
2873
juta
|
69,-
|
4,0
|
11j
|
84th,28hr
|
369,3
|
0,9463
|
5
|
Neptunus
|
4501
juta
|
84,-
|
4,3
|
11j
|
164th,321
|
-
|
0,009
|
1
|
F. PENUTUP
Demikian
makalah yang dapat kami sampaikan dan kami mohon koreksi demi kebaikan kami
untuk selanjutnya dan makalah ini yang masih banyak kekurangan agar dapat
dimaklumi atas koreksinya tak lupa kami ucapkan terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
1. Delik Iskandar, dkk “ Jelajah Ilmu
Pengetahuan Jilid 1” Aneka Ilmu
2. Adriansyah Arifin “ Mengenal Tata Surya”
PT Graha Bandung Kencana
3. Haditiya K “ Bumi dan Alam Semesta” CV
Media Komunikasi
4. Wardan . M “ Kitab Falak dan Hisab “
Toko Pandu Yogyakarta
5. Kunjaya C. “ Tata Koordinat Benda Langit” Departemen Astronomi ITB
LAMPIRAN : DAFTAR
PANJANG DAN LEBAR TEMPAT KOTA DI INDONESIA
Daftar
dibawah ini, menerangkan panjang dan lebar tempat bagi sementara kota-kota
ditanah air kita Indonesia
Nama tempat
|
Lebar tempat
|
Panjang tempat
|
darojah
|
menit
|
darojah
|
Menit
|
Amuntal
|
2
|
24 s
|
115
|
9 t
|
Amurang
|
1
|
12 s
|
124
|
35 t
|
Ambon
|
3
|
42 s
|
128
|
10 t
|
Aru (pulau)
|
6
|
00 s
|
134
|
30 t
|
Bali
|
8
|
20 s
|
115
|
0 t
|
Balikpapan
|
1
|
13 s
|
116
|
51 t
|
Banjarnegara
|
7
|
26 s
|
109
|
40 t
|
Banjarmasin
|
3
|
22 s
|
114
|
40 t
|
Bandung
|
6
|
57 s
|
107
|
37 t
|
Bangkalan
|
7
|
03 s
|
112
|
46 t
|
Bangil
|
7
|
38 s
|
112
|
47 t
|
Banyuwangi
|
8
|
14 s
|
114
|
23 t
|
Baturaja
|
4
|
07 s
|
104
|
12 t
|
Banten
|
6
|
01 s
|
106
|
9 t
|
Bengkulen
|
3
|
48 s
|
102
|
15 t
|
Bengkalis
|
1
|
31 s
|
102
|
8 t
|
Bima
|
8
|
27 s
|
118
|
45 t
|
Binjai
|
3
|
39 s
|
98
|
27 t
|
Bintuhan
|
4
|
47 s
|
103
|
21 t
|
Bogor
|
6
|
37 s
|
106
|
48 t
|
Bojonegoro
|
7
|
10 s
|
111
|
53 t
|
Bondowoso
|
7
|
55 s
|
113
|
50 t
|
Ceram
|
3
|
00 s
|
129
|
0 t
|
Jakarta
|
6
|
10 s
|
106
|
49 t
|