This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 12 Desember 2011

PROGRAM ARAH QIBLAT DENGAN KALKULATOR FX-7400G PLUS PROGRAM ARAH QIBLAT WILAYAH INDONESIA DENGAN KALKULATOR FX-7400G PLUS


Misbahus Surur
            Untuk membuat program perhitungan arah qiblat dengan menggunkan kalkulator fx-7400G plus, maka langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
A.  Persiapan
1.    Pastikan kalkulator fx-7400 Plus dalam kondisi siap digunakan, battery sudah terpasang dengan baik.
2.     Menghidupkan kalkulator fx-7400 Plus. Caranya dengan memencet tombol AC/ON.
3.     Pastikan simbol besaran sudut dalam derajat. Untuk kalkulator yang baru biasanya masih dalam radian. Untuk mengubah menjadi derajat caranya adalah sbb:
a.         Tekan tombol AC/ON
b.         Tekan tombol angka 1 (satu) / RUN
c.          Tekan tombol SHIF
d.        Tekan tombol SET UP
e.         Pakai tombol REPLAY untuk mengarahkan kursor menuju ke Angle. Di situ terlihat tulisan Angle : Rad
f.          Tekan F1 (Deg) agar  Rad (radian) dirubah menjadi deg (derajat), kemudian tekan tombol QUIT.
g.        Selesai langkah ke-3
4.    Matikan kalkulator dengan menekan tombol SHIFT dan AC/ON secara bergantian.

B.   Pembuatan Program Arah Qiblat
Sebelumnya perlu disiapkan dulu data-data yang dibutuhkan sebagai berikut:
1.      Data Koordinat Kakbah
Lintang kakbah          = 21o 25’ 21.04”
Bujur kakbah              = 39 o 49’ 34.33”
2.      Rumus yang digunakan
Misalnya kita menggunakan rumus:
Cotan Q = Tan-1 (Tan LK x Cos LT : Sin SBMD – Sin LT : Tan SBMD)
Keterangan:
Q          = Arah Qiblat yang dicari
LM       = Lintang Mekkah (Kakbah)
LT        = Lintang Tempat
SBMD  = Selisih lintang Kakbah dengan lintang tempat
Setelah kalkulator siap untuk membuat program, maka langkah selanjuntnya adalah sebagai berikut:
1.      Hidupkan kembali kalkulator dengan memencet tombol AC/ON

Tampilan Kalkulator fx-7400G Plus setelah di hidupkan

2.      Tekan tombol angka 6 (enam) untuk menuju ke menu pemrograman
3.      Untuk kalkulator yang masih baru (belum menyimpan program), setelah muncul tanda kurung dobel, isi tanda kurung tersebut dengan nama program yang akan kita buat; Mislanya diberi nama QIBLAT
4.      Untuk kalkulator yang sudah menyimpan programnya, setelah di pencet tombol angka 6 (enam) akan muncul program yang sudah tersimpan dan tulisan EXE  EDIT  NEW. Pilih New dengan menekan tombol F3 untuk membuat program baru. Kemudian setelah muncul tanda kurung dobel, isi tanda kurung tersebut dengan nama program yang akan kita buat; Mislanya diberi nama QIBLAT
5.        Cara untuk menampilkan huruf yang digunakan untuk menamai program adalah sbb.: tekan tombol ALPHA kemudian tombol huruf yang di kehendaki, Mislany ALPHA Q, nanti akan muncul huruf Q dan seterusnya sampai tertulis QIBLAT[1], kemudian tekan tombol EXE untuk memulai pemrograman
6.        Masukkan bahasa pemrograman di bawah ini:
1)        Ketik “LT” ? tekan tombol tanda panah, tekan tombol A, enter
2)        Ketik “BT” ? tekan tombol tanda panah, tekan tombol B, enter
3)        Ketik “SBMD” : B – 39o 49’ 34.33” tekan tombol tanda panah, tekan tombol C, tekan tombol SHIFT, PRGM, DISPLAY, F2 untuk memunculkan tanda display  (y)
4)        Ketik “QIBLAT” : Tan-1 (Tan 21o 25’ 21.04” x Cos A : Sin C – Sin A : Tan C) tekan tombol tanda panah, tekan tombol D, tekan tombol SHIFT, PRGM, DISPLAY, F2 untuk memunculkan tanda display  (y)
5)        Ketik “UTSB” : 270o + D,  tekan tombol SHIFT, PRGM, DISPLAY, F2 untuk memunculkan tanda display  (y)
6)        Ketik “U-B” : 90o – D, enter
Setelah selesai pada langkah f, tekan tombol QUIT dan matikan kalkulator. Kemudian hidupkan kembali dan program sudah bisa digunakan. Tekan ON/AC, tekan angka 6 (enam), pilih program yang telah dibuat, kemudian tekan EXE. Setelah itu akan muncul LT? (isi dengan data lintang tempat yang kita cari arah qiblatnya. Setelah diisi, kemudian tekan EXE, akan muncul BT? (isi dengan bujur tempat yang dicari arah qiblatnya). Kemudian tekan EXE kembali, maka kita temukan hasil SBMD, tekan EXE kembali kita dapatkan arah qiblat dari titik barat ke utara (BU), tekan EXE lagi kita dapatkan arah qiblat dari titik utara-timur-selatan-barat (UTSB), tekan EXE lagi kita dapatkan arah qiblat dari titik utara-barat (U-B).  Perlu diketahui bahwa angka hasil yang dimunculkan masih dalam bentuk desimal, kalau handak mengubahnya dalam bentuk derajat-menit-detik, maka tekan tombol OPTN - DISPLAY - F2 – DISPLAY – F2.
Keterangan:
1. Tekan tombol ALPHA F2 untuk mendapatkan   (tanda petik dua)
2. Tekan tombol SHIFT PRGM DISPLAY F1 untuk mendapatkan simbol ?   (tanda tanya)
3. Tekan ALPHA A untuk mendapatkan huruf A,  Tekan ALPHA B untuk mendapatkan huruf B, Tekan ALPHA C untuk mendapatkan huruf C dan seterusnya.
4. Tekan EXE untuk meng-enter
5.  Tekan Tekan tombol SHIFT PRGM DISPLAY F2 untuk mendapatkan simbol y (display). Tanda ini berfungsi untuk menampilkan huruf/angka yang ada dalam dua tanda petik “….” dalam layar  kalkulator.
Demikian program arah qiblat dengan kalkulator fx-7400G Plus ini kami buat untuk pemula pengguna kalkulator tersebut untuk keperluan perhitungan arah qiblat, semoga bermanfaat, amin….


[1]  Apabila hendak diberi password (kunci), maka setelah memberi nama dilanjutkan dengan menekan tombol F3, kemudian tulis password nya. Setelah itu tekan EXE untuk memulai membuat program.

Rabu, 07 Desember 2011

TATA KOORDINAT HORIZON, ACUAN TATA KOORDINAT HORIZON, HORIZON, VERTIKAL, TINGGI BINTANG, JARAK ZENITH BINTANG DAN AZIMUTH BINTANG


Prof. Dr. Illiyin, MSI
A. PENDAHULUAN
Alam semesta kita merupakan suatu tempat yang luasnya tak terbatas dan tak terhingga.Sampai saat ini, para penelitipun belum dapat menjelaskan dan menggambarkan sampai dimana batas alam semsta ini.Para ilmuwan talah melakukan berbagai penelitian untuk menyusuri alam semesta ini.Mareka telah membuat penjelasan bahwa alam semesta ini n terdiri dari galaksi-galaksi.Dimana setiap galaksi terdiri dari ribuah bahkan jutaan hingga milliaran bintang-bintang dan planet-planet. Galaksi adalah gugusan bintang yang sangat luas, galaksi merupakan sekumpulan bintang dan debu gas yang jumlahnya sangat banyak sekali.[1]Kata ‘galaksi’ berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu gala yang berarti susu. Orang – orang yunani melihat sabuk kabut putih di langit malam, mengingatkan mereka pada bentuk tumpahan susu. Galaksi yang mereka lihat itu akhirnya terkenal dengan sebutan ‘jalur susu’ atau ‘ Milky Way’[2]Untuk mengetahui dimana letak suatu tempat, dilukiskan beberapa garis diatas bola Bumi. Garis-garis itu ada dua macam, yaitu garis kutub kekutub atau lingkaran lintang (parallel).Garis kutub kekutub ialah garis (lingkaran) menaruh bumi melalui kedua kutub.Adapun garis lintang ialah garis (lingkaran), sejajar dengan istiwak.[3]Kemudian yang dinamakan panjang tempat ialah jauh tempat dari garis kutub kekutub 0 0(yang melalui kota Greenwich) ditimur atau dibaratnya dengan ukuran derajah sepanng Istiwak, Misalnya kota Mekkkah lebar tempanya 21 0, 30 ‘ sebelah utara kota Jogyakarta 7 0, 48 ‘ sebelah selatan. Dalam istilah ‘Arab, panjang tempat disebut Thulul balad dan lebar tempat disebut ‘Urdlul Balad[4]Salah satu bintang yang dapat dilihat di siang hari adalah matahari . Matahri termasuk anggota bintang dalam galaksi Bimasakti.Glaksi Bimasakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini.Dalam alam semsta,ada banyak system galaksi yang mengisi setiap sudut. Dari berbagai pengmatan yang dilakukan dengan menggunakan alat, diketahui bahwa galaksi memiiki bentuk yang berbeda- beda. Bentuk galaksi ada yang spiral, ellips, dan tak beraturan.Bintang berasal dari awan, debu-debu, dan gas yang ada di ruang angkasa.Debu dan gas itu disebut Nebula. Awan awan bias mengecil karena pengaruh gravitasi. Karena gaya gravitasi ini maka debu dan gas akan menyatu. Suhu dan kumpulan awan debu, dan ini sangat panas . Suhu ini akan terus meningkat sampai akhirnya membentuk bintang baru.

B. TITIK KOORDINAT HORIZON
Titik-titik kutub pada tata koordinat Horizon adalah titik Zenith dan Nadir.Titik Zenith adalah suatu titik khayal pada bola langit tepat vertical diatas kepala pengamat.Titik Nadir adalah kebalikan dari titik zenith, berada pada bola langit dibawah disebut lingkaran horizon yang merupakan perpotongan antara perluasan bidang datar tempat pengamat berdiri (sering bidang horizon) dengan bola langit. Di daerah pegunungan memang agak sulit membayangkan lingkaran horizon ini, akan tetapi jika kita berdiri di tepi pantai maka “perpotongan” antara kaki langit dengan permukaan laut dapat dipandang sebagai lingkaran horizon, [5]
 Pada lingkaran horizon terdapat empat titik istimewa yang disebut dengan titik-titik Kardinal yaitu titik Utara, Timur, Selatan dan Barat. Bagaimana cara menentukan titik-titik Kardinal itu ?Untuk menentukan arah Utara-Selatan dapat digunakan kompas.Jarum kompas menunjuk kira-kira kea rah Utara-Selatan.Untuk mengetahui arah Timur dan barat dapat dilihat arah matahari terbit dan terbenam.Meskipun tidak mengetahui titik Timur dan Barat dengan ketepatan yang tinggi, lihatlah titik terbit dan terbenam tanggal sekitar 21 Maret atau September.[6]

Ada sebuah lingkaran vertical yang istimewa yaitu meridian pengamat.Lingkaran ini adalah lingkaran yang melalui titik Utara, Zenith dan Selatan. Jika langit dibagi dua sama besar menjadi belahan Barat dan Timur, lingkaran meridian ialah pemisahnya. Dilingkaran inilah semua bintang- bintang mencapai titik tertinggi (kulminasi atas) didalam perbedaan hariannya.Lingkaran meridian bagi dua pengamat yang berbeda di dua tempat pengamatan berbeda pula.Pengamat yang berada dititik utara atau kutub selatan bumi tidak dapat menentukan meridian.Disana semua bintang tidak pernah berubah tingginya sehingga tidak dapat ditentukan mana kulminasi atasnya.
Lintang didalam tata koordinat horizon disebut dengan istilah tinggi (a=Altitude) yang didefinisikan sebagai jarak sudut benda langit dari lingkaran horizon. Dalam gambar 3 tinggi bintang adalah busur *K*. Bujur di istilahkan dengan Azimuth (Az), yang kalau bintang berada disebelah barat meridian, diukur dari titik Utara kearah Barat hingga proyeksi benda langit pada lingkaran horizon, yaitu busur *UBK* atau sudut *UZK* pada gambar 3. Jika bintang berada disebelah timur meridian, Azimuth diukur dari Utara kearah Timur.Dengan demikian angka azimuth adalah 0 0 sampai 180 0 ditambah dengan keterangan Timur atau Barat.Ada juga astronom yang menggunakan cara lain dalam menyatakan Azimuth, mislanya diukur dari Utara kearah Timur dari 0 0 sampai 360 0. Ada pula yang membedakan antara belahan bumi Utara dan Selatan, untuk pengamat dibelahan bumi selatan Azimuth diukur dari titik Selatan.Untuk menghindari kesalah pahaman, sebaiknya pada saat menyatakan Azimuth disebutkan juga titik awal dan arah pengukurannya.
Pada tata koordinat horizon juga dikenal istilah jarak Zenith (z), yaitu jarak sudut benda langit dari titik Z, maka Z = 90 0 – a. Dengan demikian, koordinat suatu benda langit dalam koordinat horizon dapat dinyatakan dalam (Az,a) atu dalam (Az,z). Pada saat kita mengamati suatu benda langit, tinggi benda langit itu tercermin dari kemiringan teropong.Jika teropong tepat sudut dengan bidang horizontal, maka tinggi benda langit tersebut adalah .

Koordinat horizon sangat bermanfaat ketika kita berurusan dengan derapan cahaya bintang oleh atmosfir. Lingkaran lintang adalah tempat kedudukan benda langit yang mengalami serapan atmosfir yang sama. Semakin rendah posisi bintang, cahayanya menembus atmosfir yang semakin tebal sebelum mencapai pengamat semakin banyak cahayanya yang diserap, sehingga tampak semakin redup.Jika benda langit itu adalah Matahari, pada saat posisinya diatas kepala, tampak sangat terang, semakin sore, posisinya semakin rendah cahayanya semakin redup dan semakin merah.Cahaya dari bintang yang masuk ke atmosfir bumi selain mengalami serapan dan hamburan juga mengalami pembelokan (refraksi) bila bintang jauh dari zenith. Hal ini disebabkan kerapatan atmosfir bumi yang lebih tinggi daripada angkasa luar sehingga kecepatan cahaya di atmosfir bumi rendah (dengan kata lain indeks bias atmosfir lebih tinggi). Akibatnya bintang akan Nampak lebih tinggi dari pada kalau tidak ada Atmosfir.

C. TATA KOORDINAT  HORIZON
1.    Koordinat Bola
·      Sistem koordinat yang paling banyak digunakan di dalam pelajaran sekolah menengah adalah kartesius
·      Dalam hal-hal tertentu, penggunaan sistem koordinat bola dapat lebih menyederhanakan persoalan
·      Contoh : penentuan posisi di permukaan bumi akan lebih mudah dengan koordinat bola, karena permukaan bumi lebih menyerupai bola daripada kotak.
2.    Gerak Benda Langit
·      Benda langit nampak bergerak, terutama, karena rotasi bumi
·      Jika bumi tidak berotasi, posisi bintang-bintang akan “tetap”
·      Zaman dahulu orang membayangkan bahwa langit adalah sebuah kubah raksasa yang berputar, bintang-bintang menempel di kubah itu
·      Untuk menentukan posisi sebuah benda langit digunakan aturan koordinat bola
3.    Tata Koordinat Horizon
·      Titik-titik kutubnya adalah titik Zenith dan Nadir
·      Lingkaran lintang terbesar adalah lingkaran horizon
·      Pada lingkaran horizon ada 4 titik kardinal, Timur, Barat, Utara dan Selatan
·      Lingkaran lintang lain sejajar dengan horizon.
·      Lingkaran-lingkaran bujurnya adalah lingkaran vertikal yang melalui zenith dan nadir, tegak lurus terhadap lingkaran horizon
4.    Tata Koordinat Horizon
·      Koordinat suatu bintang dalam tata koordinat horizon dinyatakan sebagai Azimut (~bujur) dan Tinggi (~lintang)
·      Tinggi bintang ( a ) diukur pada lingkaran vertikal yang melalui bintang dari bintang sampai horizon
·      Azimuth ( W ), jika bintang di sebelah timur meridian, azimuth diukur dari arah Utara, ke arah Timur sampai proyeksi bintang pada lingkaran horizon, jika bintang berada di sebelah barat meridian, pengukuran dilakukan dari Utara ke Barat
·      Jarak zenith : z = 90 °- a

5.    Tata Koordinat Katulistiwa
·      Letak bintang di langit selalu berubah.
·      Di dalam tata koordinat horizon angka koordinat bintang selalu berubah karena bumi berotasi.
·      Tata koordinat katulistiwa dibuat agar diperoleh koordinat bintang yang relatif tetap.
·      Titik-titik kutub: Kutub Langit Utara (KLU) dan Kutub Langit Selatan (KLS)
·      KLU dan KLS adalah titik tembus perpanjangan sumbu rotasi bumi di bola langit
·      Tingginya KLU atau KLS sama dengan lintang geografis tempat pengamat berada
6.    Tata Koordinat Khatulistiwa
·      Lingkaran lintang terbesarnya adalah lingkaran Katulistiwa (Equator) Langit
·      Lingkaran katulistiwa langit adalah perpotongan antara bidang katulistiwa bumi (yang diperluas) dan bola langit
·      Katulistiwa membagi langit menjadi dua yaitu belahan langit utara dan selatan
·      Busur yang menghubungkan KLU, Zenith dan titik Selatan bagi pengamat di belahan bumi Utara atau yang menghubungkan KLS, Zenith dan titik Utara bagi pengamat di Belahan Bumi Selatan disebut Meridian Pengamat .
7.    Tata Koordinat Khatulistiwa
·      Posisi bintang tertinggi pada saat berada di meridian, pada saat itu bintang dikatakan berkulminasi atas
·      Lintang di dalam tata koordinat Khatulistiwa diberi nama deklinasi yang berarti jarak antara khatulistiwa dengan lingkaran peredaran harian bintang tersebut
·      Dalam arah bujur, ada dua koordinat yang dapat digunakan, yaitu sudut jam ( HA ) dan Asensiorekta ( α )
·      Sudut jam adalah jarak sudut yang sudah ditempuh bintang sejak transit (melintasi meridian), satuan yang digunakan biasanya jam, tapi bisa juga derajat
·      Sudut jam suatu bintang selalu berubah (dengan laju yang tetap) karena rotasi bumi.
•Lingkaran lintang terbesarnya adalah lingkaran Katulistiwa (Equator) Langit
•Lingkaran katulistiwa langit adalah perpotongan antara bidang katulistiwa bumi (yang diperluas) dan bola langit
•Katulistiwa membagi langit menjadi dua yaitu belahan langit utara dan selatan
•Busur yang menghubungkan KLU, Zenith dan titik Selatan bagi pengamat di belahan bumi

Utara atau yang menghubungkan KLS, Zenith dan titik Utara bagi pengamat di Belahan Bumi Selatan disebut Meridian Pengamat .
10.Tata Koordinat Khatulistiwa
•Posisi bintang tertinggi pada saat berada di meridian, pada saat itu bintang dikatakan berkulminasi atas
•Lintang di dalam tata koordinat Khatulistiwa diberi nama deklinasi (  ) yang berarti jarak antara khatulistiwa dengan lingkaran peredaran harian bintang tersebut
•Dalam arah bujur, ada dua koordinat yang dapat digunakan, yaitu sudut jam ( HA ) dan Asensiorekta ( α )
•Sudut jam adalah jarak sudut yang sudah ditempuh bintang sejak transit (melintasi meridian), satuan yang digunakan biasanya jam, tapi bisa juga derajat
•Sudut jam suatu bintang selalu berubah (dengan laju yang tetap) karena rotasi bumi.
11.Tata Koordinat Khatulistiwa
•Asensiorekta ( α ) diukur dari suatu titik di langit yang relatif tetap terhadap bintang, yaitu titik musim semi (Vernal Equinox=  ), satuannya adalah jam
•Sudut jam (HA) titik  disebut waktu bintang lokal (Local Sidereal Time, LST)
•Matahari di titik  sekitar tanggal 21 Maret.
•Pada saat titik  berada diatas horizon, α diukur dari titik  ke arah timur sampai proyeksi bintang pada katulistiwa
•Koordinat ( α ,  ) bintang relatif tetap, hanya berubah sedikit dalam beberapa tahun.
D. Macam-macam benda langit, sebagai berikut :
1.      Bintang tetap (vaste sterren = tsawa – abit), dianataranya Matahari kita )
2.      Bintang Sajjarah (planet ), dianataranya Bumi yang kita tempati
3.      Bintang berekor (komet = munzannibat)
4.      Bintang Carit (meteoor = syuhub)
5.      Bintang beruap (nevelvlek = sadim)
6.      Kabut Bintang (melkweg = majarrah)
7.      Bulan (satellit) yaitu bintang-bintang pengikut sajjarah
Bintang tetap
Bintang-bintang tetap itu sejenis dengan Matahari yaitu benda langit  mengandung zat menyala dan bersinar serta beredar pada sumbunya.
Dalam hal ini berbeda dengan bintang sajjarah tidak bernyala dan tidak bersinar.Adapun sinar yang Nampak pada muka bintang-bintang itu, adalah sinar Matahari yang mengenai permukaannya sebagaimana bersinarnya Bulan. Diantara bintang-bintang tetap, terdapat segerombolan bintang berjuta-juta bnyaknya,nampaknya dari muka bumi seperti awan bercahaya memanjang dari jurusan timur laut kebarat daya. Segerombolan bintang-bintang itu disebut kabut bintang (melkweg = majarah). Diantaranya pula terdapat sekumpulan bintang berjuta-juta pula bermacam-macam, ada yang bulat seperti bola, ada pula yang seperti gelang, garis melingkar dan lain-lainya. Beberapa kumpulan bintang ini disebut bintang beruap (nevelvlek = sadim).Sembilan planet sebagai satelit matahari, didalam system tata surya terdapat Sembilan planet (jika dihitung dengan pluto) yang mengorbit mengelilingi Matahri beserta benda-benda kecil lainnya seperti halnya Bulan yang mengelilingi Bumi
Bintang Sajjarah (Planet)
Bintang sajjarah ialah bintang bintang yang mengedari Matahari, beredar diatas falaknya berupa ellips.Kecuali mengedari Matahari beredar pula pada sumbunya.Dinatara bintang – bintang sajjarah ialah bumi ya kita tempati.

E.BINTANG- BINTANG PENGIKUT MATAHARI :
1.      Bintang ‘Utharid (Mercurius)
Bintang ‘Utharid ialah bintang sajjarah yang pertama, jauhnya dari Matahari 58 juta Km, besarnya 0,052 X besar bumi dan garis tengahnya 0,37 X garis tengaherak Bumi Geraknya harian ialah beredar pada sumbunya dalam 24 jam 5 menit. Gerknya tahun mengelilingi Matahari selama 2 bulan 27 hari 23 jam 15’ 46 “ (l.k 88 hari). Oleh karena terlalu dekat dengan Matahari, bintang ‘Utharid nampaknya dari muka Bumi hanya waktu pagi disebelah timur sebelum Matahari terbit dan pada waktu petang disebelah barat sesudah Matahari terbenam.Nampaknya tidak lama dan tidak pada tiap-tiap hari.Sekali edaran Nampak lagi disebelah timur atau disebelah barat (geraknya synodisch) ialah tiap 116 hari.Bintang ini diketahui sejak tahun 265 S.M.
2.      Bintang Zuharoh (Venus)
Bintang Zuharoh ialah bintang sajjaroh yang kedua, jauhnya dari Matahari 108 juta Km, besarnya 0,954 X garis tengah bumi. Geraknya harian beredar pada sumbunya dalam 23 jam, 21 menit geraknya tahun 224 hari 16 jam 49 ‘ 8 “ (hampir berbentuk cirkel). Kenampakannya kebumi hamper sama seperti bintang ‘Utharid.

Diketahui sejak 658 S.M oleh bangsa Babylon.
3.      Bintang Bumi
Bumi termasuk bintang sajjaroh yang ketiga, Jauhnya dari Matahari rata rata 149 juta Km, besarnya 1079,5 milliard M kubik. Garis tengahnya dari kutub kekutub 12711 Km, dan garis tengahnya cht. Istiwak 12756 Km, berarti bentuk bumi tidak bulat benar tetapi mendatar dibagian kutubnya. Perbedaan kedua garis tengah ialah 45 Km. Luas mukanya 511 juta Km, persegi, yang 384 juta Km, persegi merupakan lautan.Sekedar untuk menambah wawasan kita, baik juga disini kami terangkan berapakah kecepatan Bumi beredar pada sumbunya, demikian pula kecepatannya beredar mengelilingi Matahari. Lebih dahulu harus kita ketahui keliling Bumi, yaitu 400776630 M atau k.l 40.000 Km. Jarak yang sejauh itu ditempuh Bumi dalam 24 Jam, berarti dalam sejamnya 1666 2/3 Km, dan sedikitnya k,l setengah Km jadi hamper melebihi kecepatan peluru senapan. Kecepatan peluruh senapan tiap detiknya 400 M. Kecepatan ini masih jauh sekali kurangnya jika dibandingkan dengan kecepatan beredar mengelilingi Matahari. Keliling falak bumi lebih dari 900 juta Km, Jarak yang sejauh itu ditempuh Bumi selama 365,5 hari (setahun), tiap hari ditempuhnya jarak k.l 2,5 juta Kmm seetiknya ialah 30 Km, jadi sama dengan 75 kali kecepatan peluru.Bumi mempunyai sebuah pengikut namanya Bulan, bentuknya bulat,Kecuali beredar pada sumbunya, beredar juga mengelilingi Bumi diatas falaknya, Jauhnya dari Bumi k.l 384421 Km,
garis tengahnya 3480 Km (k.l setengahnya garis tengah bumi). Bulan tersebut adalah benda langit gelap dan pada tidak bersinar seperti juga Bumi dan bintang bintang sajjaroh.
4.      Bintang Mirrich (Mars)
Bintang Mirrich ialah bintang yang pertama dianatara bintang-bintang sajjaroh disebelah luar. Jauhnya dari Matahari 228 juta Km, garis tengahnya 0,54 X garis tengah Bumi besarnya 0,14 X besar Bumi. Geraknya harian dalam 24 jam 37’ 23 “ geraknya tahun selama 1 tahun 322 hari. Porosnya tidak tegak lurus pada falaknya
tetapi miring 24 0 52 “ hamper sama dengan miring poros Bumi (23 0 27 ‘)
5.      Bintang Musytari (Yupiter)
Jauhnya dari Matahari 778 Km, garis tengahnya 11, 1 X garis tengah Bumi dan besarnya 1279 X besar Bumi.Geraknya harian dalam 9 jam 51 ‘ dan geraknya tahun ialah 11 tahun 10 bulan 17 hari. Geraknya synodisch tiap 399 hari.

Porosnya hamper tegak lurus pada falaknya, yaitu miringnya hanya 3 derajah.
6.      Bintang Zuhal (Saturnus)
Jauhnya dari Matahari 1428 juta Km, garis tengahnya 9,4 X garis tengah Bumi, besarnya 719 X besar Bumi. Geraknya harian dalam 10 jam 15 ‘ geraknya tahun tiap 29 tahun 167 hari. Geraknya synodisch ialah tiap 387 hari. Porosnya tidak tegak lurus pada falaknya, miringnya 28 0.Bintang ini sudah dikenaul sejak tahun 228 S.M
7.      Bintang Uranus
Di temukan pada tahun 1781 oleh seorang ahli bintang bernama William Herschel didapati sebuah bintang sajjaroh sesudah bintang Zuhal, yaitu bintang Uranus.Meskipun baru pada waktu itu dikenalnya, tetapi menurut pendapanya para ahli bintang.Uranus sudah ada sebelum berujudnya Bumi. Jauhnya dari Matahari 2873 juta Km, garis tengahnya 4,0 X garis tengah Bumi dan besarnya 69 kali besar Bumi. Geraknya harian selama 11 jam dan geraknya tahun dalam 84 tahun 28 hari. Dan geraknya synodisch tiap 369,3 hari.
8.      Bintang Neptunus
Neptunus adalah bintang sajjaroh yang kedelapan dan yang terakhir sendiri, tetapi oleh diantara ahli bintang diterangkan bahwa sesudah Neptunus mungkin masih terdapat beberapa bintang sajjaroh. Jauhnya dari Matahari 4601 juta Km, garis tengahnya 4 X garis tengah Bumi dan besarnya 84 X besar Bumi. Geraknya harian dalam 11 jam dan geraknya tahun 164 tahun 321 hari. Falaknya berupa ellips.Bintang Neptunus baru dikenal pada tahun 1846 oleh seorang ahli bintang bernama Le Varrier, tetapi meskipun demikian menurut pendapat para ahli. Pada tahun 1930 terdapat lagi sebuah bintang sajjaroh baru sesudah Neptunus, yang kemudian diberinama  PLUTO jauhnya dari Matahari rata-rata 7660 juta Km. Pada tahun 1801 diantara falak bintang Mirrich dan falak Musytari, oleh seorang ahli bintang bernama Piazzi didapati sebuah bintang sajjaroh kecil baru, kemudian diberi nama bintang Ceres. Kemudian sesudah itu sehingga tahun 1807 didapati pula tiga buah lagi dan
diberi nama Pallas, Yuoo dan Vesta.
Kemudian oleh para ahli bintang ada lagi yitu sajjaroh kecil seperti tersebut diatas hingga sampai berjumlah 914 buah, diantaranya bernama Eros, Albert, Hungaria, Astraea, Hobe,Iris, Victoria, Electra, Minerva,Tokio,Harmonia, Virginia, Erica, dll dan biasanya disebut Bintang-Bintang Sajjaroh Kecil (Astroide).


Nama
Jauh
Matahari
Km
Besar
Garis
Tengah
Gerak
harian
Gerak
tahun
Gerak
synodisch
Exen
trioteit
Pengikut

Matahari
0, juta
137.000
109,1
25 hari
-
-
-
-
Utharid
58 juta
0,052
0,37
24 j 5 “
87,97 hari
116 hr
0,2
-
Zuharroh
108 juta
0,975
0,954
23 j 21 “
224,70 “
584 hr
0,0068
-
Bumi
149 juta
1,-----
1,----
23 j 56 “
365, 5 J
48’ 46”
-
0,0168
1

















Mirrich
228 juta
0,15
0,54
24j,37’23
686,97 hr
780 hr
0,0933
2
Musytari
778 juta
1279,-
11,1
9 j,51’
11 th, 10 bl
17 hr
399 hr
0,048
9

















Zuhal
1428 juta
719,-
9,4
10j,15’
29th,167hr
378hr
0,056
10
Uranus
2873 juta
69,-
4,0
11j
84th,28hr
369,3
0,9463
5
Neptunus
4501 juta
84,-
4,3
11j
164th,321
-
0,009
1

F. PENUTUP 
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan dan kami mohon koreksi demi kebaikan kami untuk selanjutnya dan makalah ini yang masih banyak kekurangan agar dapat dimaklumi atas koreksinya tak lupa kami ucapkan terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

1.      Delik Iskandar, dkk “ Jelajah Ilmu Pengetahuan Jilid 1” Aneka Ilmu
2.      Adriansyah Arifin “ Mengenal Tata Surya” PT Graha Bandung Kencana
3.      Haditiya K “ Bumi dan Alam Semesta” CV Media Komunikasi
4.      Wardan . M “ Kitab Falak dan Hisab “ Toko Pandu Yogyakarta
5.      Kunjaya C. “ Tata Koordinat Benda Langit”  Departemen Astronomi ITB



LAMPIRAN : DAFTAR PANJANG DAN LEBAR TEMPAT KOTA DI INDONESIA
Daftar dibawah ini, menerangkan panjang dan lebar tempat bagi sementara kota-kota ditanah air kita Indonesia 

Nama tempat
Lebar tempat
Panjang tempat
darojah
menit
darojah
Menit
Amuntal
2
24 s
115
9 t
Amurang
1
12 s
124
35 t
Ambon
3
42 s
128
10 t
Aru (pulau)
6
00 s
134
30 t
Bali
8
20 s
115
0 t
Balikpapan
1
13 s
116
51 t
Banjarnegara
7
26 s
109
40 t
Banjarmasin
3
22 s
114
40 t
Bandung
6
57 s
107
37 t
Bangkalan
7
03 s
112
46 t
Bangil
7
38 s
112
47 t
Banyuwangi
8
14 s
114
23 t
Baturaja
4
07 s
104
12 t
Banten
6
01 s
106
9 t
Bengkulen
3
48 s
102
15 t
Bengkalis
1
31 s
102
8 t
Bima
8
27 s
118
45 t
Binjai
3
39 s
98
27 t
Bintuhan
4
47 s
103
21 t
Bogor
6
37 s
106
48 t
Bojonegoro
7
10 s
111
53 t
Bondowoso
7
55 s
113
50 t
Ceram
3
00 s
129
0 t
Jakarta
6
10 s
106
49 t